Varises terjadi ketika Katup Vena melemah atau rusak dan Dinding Vena
menjadi renggang. Kondisi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor: Umur,
Kehamilan, Genetika, Kebiasaan berdiri terlalu lama, Obesitas dan
masalah kesehatan lainnya.
Varises adalah pembesaran atau
pelebaran pembuluh darah vena yang terletak tepat di bawah permukaan
kulit (vena superfisial) biasanya terjadi pada kaki.
Selain itu
juga dapat terjadi pada vena esofagus (kerongkongan) disebut varises
esofagus, kantung buah zakar, vagina, bagian anus (wasir), bawah lidah
(sublingual), dan lain-lain.
Ketika mendengar istilah “varises”
saya yakin banyak yang membayangkan suatu bentuk kelainan pembuluh darah
yang ada pada kaki atau tungkai bawah, di mana pembuluh darah tampak
berkelok-kelok atau mungkin berbonjol-bojol.
Memang ini tidak salah, namun tahukah Anda bahwa varises merupakan istilah umum dan itu tidak hanya terjadi pada vena kaki.
Langkah awal untuk memahami apa itu penyakit varises, mari kita mulai
dengan pengertian varises. Tapi ada hal yang lebih penting yang harus
diketahui terlebih dahulu yaitu struktur normal pembuluh darah vena.
Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantung. Dalam hal ini kita lebih membahas khusus mengenai vena kaki.
Ada tiga jenis pembuluh darah vena di kaki, yaitu:
• Vena superfisial (permukaan). Berada di bawah permukaan kulit, dan ini sering kali dapat terlihat berwarna kebiruan.
• Vena profunda (dalam). Terletak pada bagian otot sehingga tidak dapat terlihat.
• Vena perforator (penghubung) menghubungkan vena superfisial dengan vena dalam.
Pada pembuluh darah vena terdapat katup satu arah yang mengarah ke atas
(ke jantung). Katup ini berfungsi mencegah darah mengalir kembali ke
bawah. Seperti pada saat kita berdiri ada jarak ketinggian yang cukup
panjang antara jantung dan kaki. Gaya gravitasi cenderung menarik darah
kembali turun tapi hal ini dicegah oleh katup vena dan dengan demikian
darah akan dialirkan dengan lancar ke jantung.
Lalu apa yang terjadi pada varises?
Pengertian varises adalah pembesaran atau pelebaran pembuluh darah vena
yang terletak tepat di bawah permukaan kulit (vena superfisial)
biasanya terjadi pada kaki. Selain itu juga dapat terjadi pada vena
esofagus (kerongkongan) disebut varises esofagus, kantung buah zakar,
vagina, bagian anus (wasir), bawah lidah (sublingual), dan lain-lain.
Penyebab Varises
Untuk dapat memahami penyebab varises, maka kita harus tahu terlebih
dahulu mekanisme terjadinya varises. Awal mula terjadinya varises
diperkirakan bahwa dinding pembuluh darah menjadi lemah pada beberapa
bagian. Bagian ini kemudian melebar dan menjadi lebih menonjol.
Jika ini terjadi di dekat katup maka katup dapat menjadi bocor dan darah
bisa mengalir balik. Setelah ini terjadi di salah satu katup ada
tekanan ekstra pada vena sehingga dapat menyebabkan pelebaran vena yang
semakin parah dan kebocoran katup yang lebih parah juga. Darah kemudian
mengumpul pada vena membesar dan membuatnya menonjol.
Varises
lebih banyak terjadi pada perempuan daripada laki-laki. Sebagian besar
orang dengan varises tidak memiliki penyakit yang mendasari dan bahkan
tanpa penyebab yang jelas.
Namun, ada beberapa faktor risiko penyebab varises adalah sebagai berikut:
• Kehamilan. Rahim yang membesar dapat menyebabkan tekanan ekstra pada
pembuluh darah sehingga aliran balik ke jantung dapat terhambat. Di
samping itu, varises pada kehamilan juga dapat dipengaruhi oleh hormon
cenderung berefek melemaskan dinding vena.
• Umur. Varises lebih sering pada usia dewasa dan semakin meingkat risiko seiring dengan bertabahnya usia.
• Berat badan Berlebih.
• Banyak Berdiri. Pekerjaan atau aktifitas dengan banyak berdiri sering
dianggap bisa menjadi penyebab varises. Namun, baru sedikit bukti
ilmiah yang mendukung hal ini.
Kadang-kadang penyakit tertentu dapat menyebabkan varises seperti:
• Bekuan darah sebelumnya (trombosis) atau cedera dalam vena kaki yang dalam.
• Pembengkakan atau tumor di panggul (bagian bawah perut) yang menghambat aliran darah dari kaki ke atas.
• Abnormalitas pembuluh darah, suatu kondisi pembuluh darah atau arteri yang tidak terbentuk sempurna.
Gejala dan Ciri-Ciri Varises
Seperti telah disinggung sebelumnya varises yang merupakan pembengkakan
dan membesarnya pembuluh darah, memiliki ciri-ciri biasanya terlihat
biru atau ungu tua paling sering terjadi pada kaki. Terkadang terlihat
menggerombol, berbonjol-bonjol dan terlihat berkelok-kelok.
Gejala varises yang biasanya di rasakan antara lain:
Selain tidak sedap dipandang, varises umumnya terasa sakit dan
menyebabkan sensasi kelelahan pada kaki. Namun, banyak orang, bahkan
beberapa dengan varises yang sangat besar, tidak mengalami rasa sakit.
Bagian bawah kaki dan pergelangan kaki bisa terasa gatal, terutama jika
tungkai hangat setelah seseorang telah mengenakan kaus kaki atau
stocking. Gatal dapat merangsang garukan dan dapat menyebabkan kemerahan
atau ruam, yang sering salah dikaitkan dengan kulit kering. Rasa sakit
kadang-kadang lebih buruk ketika varises semakin berkembang.
Hanya sebagian kecil orang dengan varises memiliki komplikasi, seperti
dermatitis, peradangan pembuluh darah vena (flebitis), atau perdarahan.
Dermatitis menyebabkan perubahan pada kulit yang menjadi merah, menebal,
gatal gatal atau kecoklatan.
Menggaruk atau cedera ringan,
dapat menyebabkan pendarahan atau pengembangan ulkus (borok) yang
menyakitkan yang tidak sembuh-sembuh. Ulkus juga bisa berdarah. Flebitis
dapat terjadi secara spontan atau akibat cedera.
Pengobatan Varises
Bagi sebagian besar kasus, varises tidak menimbulkan masalah kesehatan
yang serius. Memang penampilannya tidak menyenangkan, tetapi itu tidak
mempengaruhi sirkulasi ataupun menyebabkan masalah kesehatan jangka
panjang. Bahkan kebanyakan varises tidak memerlukan pengobatan apapun.
Jika pengobatan diperlukan, dokter terlebih dahulu akan
merekomendasikan pengobatan sederhana berupa penggunaan stoking
kompresi selama enam bulan, melakukan olah raga teratur dan mengangkat
atau meninggikan tungkai yang terkena ketika beristirahat.
Jika
sudah demikian, namun varises masih menyebabkan sakit atau
ketidaknyamanan atau menyebabkan komplikasi, maka dapat diobati dengan
beberapa cara sebagai berikut.
• Ablasi endothermal – menutup pembuluh darah dengan pemanasan (heat).
• Sclerotherapy – menggunakan busa khusus untuk menutup pembuluh darah
• Ligasi dan stripping – operasi atau pembedahan untuk mengangkat vena yang terkena.
Pencegahan
Varises adalah penyakit yang dapat dicegah. Cara mencegah varises di
bawah ini bertujuan untuk menghindari munculnya varises atau mengurangi
varises yang sudah terlanjur ada, berikut caranya:
• Jangan berdiri atau duduk diam dalam waktu yang lama, tapi cobalah bergerak setiap 30 menit.
• Istirahat secara teratur sepanjang hari, tinggikan kaki dengan
menopangnya dengan bantal atau lainnya saat beristirahat, sedemikian
rupa sehingga kaki lebih tinggi dari dada.
• Berolahraga secara teratur – ini dapat meningkatkan sirkulasi darahdan membantu menjaga berat badan tetap ideal.
Produk yang dianjurkan:
a. Propolis: Untuk memperbaiki situasi dan keadaan kesehatan pembuluh darah.
b. Natto/ Hastaxhantin: Untuk meluruhkan sumbatan atauThrombus pada pembuluh darah.
c. Glucogen: Untuk menetralisasi radikal bebas pencetus timbulnya sumbatan yang ada.