Senin, 30 Maret 2015

Ciri-Ciri Keluarga Harmonis Menurut Islam

Ciri-ciri keluarga harmonis menurut islam adalah:
  1. Pembentukan keluarga yang di dasari harapan keridhaan Allah tanpa yang lain. Kedua belah fihak saling melengkapi dan menyempurnakan, memenuhi panggilan fitrah dan sunnah, menjalin persahabatan dan kasih sayang, serta meraih ketentraman dan ketenangan jasmani. Dalam menentukan standar jodoh keduanya hanya bertolak pada keimanan dan ketaqwan.
  2. Tujuan pembentukan keluarga. Keharmonisan rumah tangga akan terwujud apabila kedua pasangan saling konsisten terhadap perjanjian yang mereka tetapkan bersama. Tujuan utama mereka adalah menuju jalan yang telah digariskan Allah dan mengharap ridha-Nya. Dalam segala tindakan mereka yang tertuju hanyalah Allah semata.
  3. Lingkungan. Dalam keluarga yang harmonis upaya yang selalu dipelihara adalah suasana yang penuh kasih sayang dan masing-masing anggotanya menjalankan peran secara sempurna. Lingkungan keluarga merupakan tempat untuk berteduh dan berlindung, tempat dimana perkembangan dan susah-senang dilalui bersama.
  4. Hubungan antara kedua pasangan. Dalam hubungan rumah tangga yang harmonis dan seimbang suami istri berupaya saling melengkapi dan menyempurmakan. Mereka menyatu dan ikut merasakan apa yang dirasakan anggota keluarga yang lain. Mereka saling mengobati, saling membahagiakan dan menyatukan langkah dan tujuan, keduanya menyiapkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
  5. Hubungan dengan anak. Keluarga harmonis menganggap anak sebagai bagian darinya mereka membangun hubungan atas dasar penghormatan, penjagaan hak, pendidikan, bimbingan yang layak, pemurnian kasih sayang serta pengawasan akhlak dan perilaku anak.
  6. Duduk bersama. Keluarga harmonis selalu siap duduk bersamadan berbincang dengan para anggota keluarganya, mereka berupaya saling memahami dan menciptakan hubungan mesra. Islam mengajarkan agar yang tua menyayangi dan membimbing yang muda, dan yang muda menghormati dan mematuhi nasehat yang tua.
  7. Kerjasama saling membantu. Dalam kehidupan rumah tangga yang harmonis setiap anggota rumah tangga memiliki tugas tertentu.mereka bersatu untuk memikul beban bersama. Dalam bangunan ini tampak jelas persahabatan, saling tolong-menolong, kejujuran, saling mendukung dalam kebaikan, saling menjaga sisi jasmani dan rohani masing-masing.
  8. Upaya untuk kepentinagan bersama. Dalam kehidupan keluarga yang harmonis mereka berusaha saling membahagiakan. Mereka saling berupaya untuk memenuhi keinginan dan memperhatikan selera pasangannya. Saling menjagadan memperhatikan cara berhias dan berpakaian. Untuk kepentingan bersama mereka selalu bermusyawarah dan berkomunikasi untuk meminta pendapat, pada waktu anak telah mampu memahami masalah tersebut ia di ikutkan dalam musyawarah tadi.

Minggu, 29 Maret 2015

7 Faktor Yang Menyebabkan Keharmonisan Rumah Tangga Hancur

Sungguh bahagia pastinya hidup ini bila kita menikah dengan orang yang kita cintai dan orang itu adalah idaman atau pujaan hati kita. Dunia seolah hanya milik berdua, begitu terasa indah bagai hidup disurga, taman penuh bunga semerbak harum mewangi. Dan juga kita bisa membangun sebuah rumah tangga yang harmonis dengan suami pilihan yang tepat dan sholeh. Sudah pasti hidup kita pun akan menjadi lebih bahagia.

Bayangan pendamping idaman sering waktu hadir begitu nyata dalam keseharian, masa manis dan indah terlewati. Begitu kehidupan rumah tangga dijalani, berbagai kesulitan dilewati, sang pendamping terlihat sosok sejatinya. Partner hidup yang tidak simpatik bahkan menyebalkan. Perilaku buruk mulai terlihat, sangat berbeda dengan yang kita kenal sebelum menikah dulu.
Sifat yang santun, ramah dan penuh kasih sayang yang dulu ada pada dirinya, kini seolah sirna, diganti dengan perilaku yang kasar dan keras menghambur dalam kehidupan sehari-hari sehingga pendamping hidup kita yang disebut sebagai qurrata a’yun atau penyejuk hati benar-benar hanyalah impian, sulit untuk diwujudkan.

Padahal Rasulullah mengingatkan kita bahwa salah satu ciri di dalam keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah adalah adanya kelembutan dan kasih sayang pada keluarga itu. “Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu keluarga maka Allah akan memasukkan rasa kelembutan dan kasih sayang dalam diri mereka.”(HR. Imam Ahmad).

Tercerabutnya kelembutan dan kasih sayang dari dalam seorang suami atau istri menyebabkan diri mereka bagai ongkokan kebusukan yang memperkeruh suasana di dalam Rumah tangga. Hilang keimanan dan ketaqwaan kepada Allah dari dalam diri pasangan suami istri menyebabkan carut marutnya sebuah rumah tangga. Akibatnya timbullah prasangka-prasangka buruk penuh kebencian, ketenteraman telah hilang membuat keluarga terancam hancur.

Pendampingku idamanku bukan sosok diluar sana namun meletakkan diri kita sebagai sosok idaman bagi orang yang kita cintai. Kitalah yang menjadikan pendamping idaman bagi keluarga kita, Pendamping idaman adalah sebuah upaya untuk menjaga keluarga kita dari kehancuran. Apapun yang terjadi, kitalah yang harus berupaya menjaga keluarga agar tetap utuh, indah dan bahagia. Ada tujuh faktor yang orang sering mengabaikan yang bisa menyebabkan kehancuran sebuah keluarga. Di antaranya adalah.

Pertama, Akidah yang keliru atau sesat, misalnya mempercayai kekuatan dukun, magis. Bimbingan dukun bukan saja membuat langkah hidup tidak rasional, tetapi juga bisa menyesatkan pada bencana yang fatal.

Kedua, Makanan yang tidak halalan thayyiban. Menurut hadis Nabi, sepotong daging dalam tubuh manusia yang berasal dari makanan haram, cenderung mendorong pada perbuatan yang haram juga (qith`at al lahmi min al haram ahaqqu ila an nar). Semakna dengan makanan, juga rumah, mobil, pakaian dan lain-lainnya.

Ketiga, Kemewahan. Menurut al Qur’an, kehancuran suatu bangsa dimulai dengan kecenderungan hidup mewah, mutrafin.
وَإِذَا أَرَدْنَا أَن نُّهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُواْ فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيراً
“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menta’ati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (QS al Israa’:16).
Sebaliknya kesederhanaan akan menjadi benteng kebenaran. Keluarga yang memiliki pola hidup mewah mudah terjerumus pada keserakahan dan perilaku manyimpang yang ujungnya menghancurkan keindahan hidup berkeluarga.

Keempat, Pergaulan yang tidak terjaga kesopanannya (dapat mendatangkan WIL dan PIL). Oleh karena itu suami atau isteri harus menjauhi berduaan dengan yang bukan muhrim, sebab meskipun pada mulanya tidak ada maksud apa-apa atau bahkan bermaksud baik, tetapi suasana psikologis berduaan akan dapat menggiring pada perselingkuhan.

Kelima, Kebodohan. Kebodohan ada yang bersifat matematis, logis dan ada juga kebodohan sosial. Pertimbangan hidup tidak selamanya matematis dan logis, tetapi juga ada pertimbangan logika sosial dan matematika sosial.

Keenam, Akhlak yang rendah. Akhlak adalah keadaan batin yang menjadi penggerak tingkah laku. Orang yang kualitas batinnya rendah mudah terjerumus pada perilaku rendah yang sangat merugikan.

Ketujuh, Jauh dari agama. Agama dalah tuntunan hidup. Orang yang tidak mematuhi agama meski kurang pandai, dijamin perjalanan hidupnya tidak menyimpang terlalu jauh dari rel kebenaran. Orang yang jauh dari agama mudah tertipu oleh sesuatu yang seakan-akan menjanjikan padahal palsu.

Sumber:  http://www.akhwatindonesia.com

Jumat, 27 Maret 2015

Tahap Perkembangan Anak 0-6 Tahun



inilah yang menarik dari anak karena anak berkembang tidak secara serentak,  dalam artian anak berkembang secara bertahap sesuai dengan usianya, anak memang unik, karena segala tindakan atau apa yang dilakukan selalu menjadi perhatian semua orang.

Adapun tahap-tahap perkembangan anak sesuai dengan usianya sebagai berikut:

A. Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik merupakan perkembangan unsur kematangan dan pengandalian gerak tubuh. Ada hubungan yang saling mempengaruhi antara kebugaran tubuh,keterampilan motorik,dan kontrol motorik.

Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik anak prasekolah adalah keturunan, makanan bergizi, masa pra lahir, pola asuh atau peran ibu, kesehatan, perbedaan jenis kelamin, rangsangan dari lingkungan, dan pendidikan jasmani.

Karakteristik Perkembangan Motorik umur  0 - 1 tahun
  • Bermain dengan tangan
  • Menahan barang yang di pegangnya
  • Mengangkat kaki dan memainkan jari tangan di depan mata
  • Mencoba merangkak
  • Berjalan jika di pegang/berpegangan
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Umur 1-2 Tahun
  • Berjalan tanpa di bantu
  • Memegang krayon secara fungsional
  • Berlari dengan baik hanya sesekali jatuh
  • Bermain jongkok dengan seimbang tanpa di bantu tangan
  • Mendorong dan menarik benda yang cukup besar sambil berjalan
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Umur 2-3 Tahun
  • Menggunting secara fungsional tapi tidak lurus benar
  • Mulai memegang krayon atau pensil dengan jari telunjuk dan ibu jari
  • Mengayuh sepeda roda tiga
  • Memanjat berbagai benda dan rintangan
Karakteristik Perkembangan Motorik Anak Umur 3-4 Tahun
  • Mengaduk air dengan sendok
  • Melompat turun dari ketinggian 6-8 inci
  • Melempar bola dari jarak 2 meter
  • Mampu memutar/membelok menghindari rintangan sambil berlari atau bersepeda roda tiga
  • Membuat suatu bangunan dengan berbagai macam balok
  • Berdiri tanpa jatuh dengan satu kaki selama 4-5 detik
B. Perkembangan Emosi
Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan

Karakteristik Perkembangan Emosi umur 0 - 1 tahun
  • Menunjukkan kenyamanan , minat dan kesenangan
  • Menanggapi orang lain selain pada orang tuanya
  • Mempunyai pola tidur yang teratur
  • Mulai berinisiatif untuk berintraksi dengan orang dewasa
  • Menunjukkan emosi yang beragam sepanjang harinya, biasanya berkaitan dengan stimulasi dari lingkungan
Karakteristik Perkembangan Emosi Umur 1-2 Tahun
  • Menggunakan berbagai emosinya sendiri untuk mendatangkan reaksi emosi tertentu dari orang dewasa
  • Mulai menunjukkan usaha berkomunikasi untuk memelihara rasa amannya
  • Tersenyum terhadap bayangannya sendiri di cermin
  • Menggunakan kata-kata atau bahasa tubuh yang kompleks untuk mengungkapkan keinginan untuk berdekatan psikologis
  • Mulai suka bermain pura-pura sendian
  • Mulai secara terbuka menunjukkan gaya emosional
  • Mengungkapkan emosi melalui mimik  wajah
Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 2-3 Tahun
  • Secara suka rela mau untuk tidur siang atau istirahat
  • Mulai menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan diri
  • Mulai menggunakan kata-kata atau gerakan yang kompleks untuk mengungkapkan perasaan atau keinginan
  • Mengungkapkan emosi melalui bermain pura-pura
  • Berintraksi dengan orang dewasa  secara hangat dan positif tetapi tidak terlalu tergantung
 Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 3-4 Tahun
  • Mampu mengungkapkan perasaan atau emosinya secara verbal
  • Mampu memulihkan amarah atau mengamuk manjadi kooperetif dan tertata
  • Cenderung mengungkapkan ketidak sukaan secara verbal dari pada dengan tindakan agresif
  • Tidak takut berpisah dengan orang tuanya
  • Mengenali berbagai perasaan atau emosi orang lain
  • Pada sebagian besar waktunya mampu menunjukkan temperamen yang stabil dan patut
C. Perkembangan Sosial
Perilaku sosial merupakan aktivitas dalam berhubungan dengan orang lain, baik dengan teman sebaya, orang tua maupun saudara-saudaranya. Sejak kecil anak telah belajar cara berperilaku sosial sesuai dengan harapan orang-orang yang paling dekat dengannya, yaitu dengan ibu, ayah, saudara, dan anggota keluarga yang lain.
Apa yang telah dipelajari anak dari lingkungan keluarga turut mempengaruhi pembentukan perilaku sosialnya.

Ada empat faktor yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi, yaitu :
  • Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang di sekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang.
  • Adanya minat dan motivasi untuk bergaul
  • Adanya bimbingan dan pengajaran dari biasanya menjadi “model” bagi anak.. 
  • Adanya kemampuan berkomunikasi yang baik yang dimiliki anak.
Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 0-1 Tahun
  • Mulai merespon dengan senyum
  • Memperhatikan wajah dan/atau suara orang dewasa
  • Secara visual memilih seseorang dari pada benda diam saat melihat wajah atau mendengar suara seseorang
  • Mulai menyesuaikan tanggapannya pada orang lain
  • Tersenyum dengan selektif, punya senyuman khusus untuk orang tua atau orang yang di kenalnya
Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 1-2 Tahun
  • Berpartisipasi dalam permainan, misalnya mendorong mobil atau menggelindingkan bola bersama orang dewasa
  • Bermain dengan lebih terfokus dan terorganisir
  • Mulai dapat menerima aturan dari orang dewasa
  • Meminta perhatian  orang dewasa, menarik-narik orang dewasa untuk menunjukkan sesuatu
  • Memberi salam pada orang dewasa atau anak yang dikenalnya ketika di ingatkan
Karaktristik Perkembangan Sosial Anak Umur 2-3 Tahun
  • Mulai mengerti bagaimana perilaku berhubungan konsekuensi
  • Berbagi benda-benda dengan anak lain ketika di minta
  • Membuat salah satu pilihan yang di tawarkan
  • Berpartisipasi dalam kegiatan tertentu pada sebagian besar waktunya
Karakkteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 3-4 Tahun
  • Suka bersajak , memainkan jari, menyanyi lagu sederhana bersama teman-temannya
  • Berusaha membantu kegiatan bersih-bersih
  • Bermain permainan dalam kelompok kecil
  • Suka dengan cerita  pendek
Karakteristik Perkembangan Sosial Anak Umur 4-5 Tahun
  • Dapat bermain sedikitnya satu permainan di atas meja dengan pengawasan orang dewasa
  • Dapat menunggu giliran dalam bermain tanpa pengawasan
  • Dapat mempertunjukkan suruhan sederhana
  • Tidak mengganggu teman dengan sengaja
  • Dapat memilih kegiatan sendiri
Karaktertistik Perkembangan Sosial Anak Umur 5-6 Tahun
  • Dapat bermain 2 atau 3 permainan di atas meja
  • Dapat bermain bersama dengan 2 atau 3 anak sedikitnya selama 20menit
  • Senang menyelesaikan pekerjaan yang dipilihkan dengan giat
  • Ingin mengerjakan sesutu sendiri
  • Dapat bermain pura-pura tentang profesi tertentu
Bahasa adalah bentuk aturan atau sistem lambang yang digunakan anak dalam berkomunikasi dan beradaptasi dengan lingkungannya yang dilakukan untuk bertukar gagasan, pikiran dan emosi. Bahasa bisa diekspresikan melalui bicara mengacu pada simbol verbal. 

Selain itu bahasa dapat juga diekspresikan melalui tulisan, tanda gestural dan musik. Bahasa juga dapat mencakup aspek komunikasi nonverbal seperti gestikulasi, gestural atau pantomim. Gestikulasi adalah ekspresi gerakan tangan dan lengan untuk menekankan makna wicara. Pantomim adalah sebuah cara komunikasi yang mengubah komunikasi verbal dengan aksi yang mencakup beberapa gestural (ekspresi gerakan yang menggunakan setiap bagian tubuh) dengan makna yang berbeda beda.

Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 0 - 1 Tahun
  • Lebih banyak bersuara dari pada nangis
  • Mulai mengucapkan hurup-hurup hidup saat menengis
  • Menirukan suara saat di timang dengan mendekut
  • Bersuara atau berteriak tidak senang sebagai cara lain dari pada menangis
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 1-2 Tahun
  • Menirukan suara celotehan atau kata-kata yang di kenalnya
  • Menyampaikan keinginan/kebutuhan dengan bersuara
  • Mempunyai 20 kosa kata funsional menggunakan kata depan
  • Menggunakan 2 kombinasi kata untuk membentuk kalimat
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 2-3 Tahun
  • Menggunakan kata-kata jamak yang taratur
  • Menggunakan kombinasi 3 kata untuk membentuk kalimat
  • Menjawab pertanyaan sederhana “apa”
  • Mengulang kalimat yang terdiri dari lima kata
  • Mengidentifikasi kejadian sederhana saat di tanya
  • Menggunakan kalimat dengan 4 kata
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 3-4 Tahun
  • Menyebutkan nama depan dan nama belakangkangnya
  • Menyebutkan 3 kejadian/peristiwa umum
  • Menceritakan pengalaman sederhana
  • Mulai mengajukan pertanyaan yang terencana
  • Konsisten dalam menggunakan kalimat lengkap
  • Bertanya dengan menggunakan variasi kata: siapa, apa, di mana dsb
  • Berderita dengan menggunakan gambar
  • Mampu menjawab pertanyaan”jika....lalu apa?”
Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak Umur 4-5 Tahun  
  • Dapat menggunakan kata sambung tapi
  • Dapat mendefinisikan kata-kata yang sederhana
  • Dapat menceritakan perbedaan suatu benda
  • Dapat menyebutkan kota asalnya
Karakteristik Perkembangan Anak Umur 5-6 Tahun
  • Dapat berbicara lancar dengan menggunakan kalimat yang kompleks terdiri dari 5-6 kata
  • Dapat melakukan percakapan tanpa memonopoli pembicaraan
  • Dapat menggunakan kata-kata yang menunjukkan keurutan
  • Dapat menerima pesan sederhana dan menyampaikan pesan tersebut
  • Dapat menyebutkan nam orang tuanya.
E. Perkembangan Kodnitif
Di dalam kehidupan, anak dihadapkan kepada persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak. Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan, anak perlu memiliki kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya.

Faktor kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan dengan masalah mengingat dan berfikir.

Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Usia 0-1 Tahun
  • Mengetahui secara visual objek objek yang di letakka 8-10 inci di depan matanya
  • Melihat cahaya
  • Menghitung 3  buah benda
  • Mengikuti isyarat tubuh orang dewasa
Karakteristik Perkembangan Kognisi Anak Umur 1-2 Tahun
  • Menirukan isyarat-isyarat yang baru
  • Mengenai dan menamai atau menunjukkan pada gambar yang mewakili benda tertentu
  • Memahami 2 kata depan
  • Mangingat tempat mainan di letakkan
  • Memperlihatkan ketertarikan dan ingin tahu pada sekitarnya dengan dengan membongkar sesuatu
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 2-3 Tahun
  • Dapat menunjuk dan menyebut gambar sederhana
  • Tertarik untuk dibacakan cerita
  • Dapat menunjuk anggota tubuh
  • Dapat mengelompokkan warna
  • Dapat mengerti konsep besar/kecil,sedikit/banyak
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 3-4 Tahun
  • Dapat mengenal fungsi benda dengan benar
  • Dapat mengelompokkan benda berdasarkan bentuk,warna,ukuran dan fungsi secara sederhana
  • Ikut dalam kegiatan membaca dengan mengisi kata-kata atau kalimat yang kosong
  • Dapat menunjukkan dan menyebutkan anggota tubuhnya
  • Dapat mencocokkan hingga sebelas warna
Karakteristik Perkembangan Kognitif Anak Umur 4-5 Tahun
  • Dapat memperoleh informasi tentang sesuatu yang nyata melalui buku
  • Dapat mencoba untuk menceritakan kembali suatu cerita berdasarkan ingatannya
  • Dapat menunjukkan bentuk lingkaran,bujur sangkar,segitiga,persegi panjang.
Karakteristik perkembangan kognitif anak umur 5-6 tahun
  • Berusaha membaca dengan memperhatikan gambar
  • Dapat membaca beberapa kata-kata yang dilihatnya
  • Dapat membaca cerita sederhana dengan bersuara
  • Dapat membedakan fantasi dan realita

Kamis, 26 Maret 2015

Karakteristik Perkembangan Emosi Anak



Emosi merupakan suatu keadaan atau perasaan yang bergejolak pada diri seseorang yang disadari dan diungkapkan melalui wajah atau tindakan, yang berfungsi sebagai inner adjustment (penyesuaian dari dalam) terhadap lingkungan untuk mencapai kesejahteraan dan keselamatan.

Adapun masa Perkembangan Emosi Anak akan dijelaskan dibawah ini.

Karakteristik Perkembangan Emosi Umur 0 - 1 tahun
  • Menunjukkan kenyamanan , minat dan kesenangan
  • Menanggapi orang lain selain pada orang tuanya
  • Mempunyai pola tidur yang teratur
  • Mulai berinisiatif untuk berintraksi dengan orang dewasa
  • Menunjukkan emosi yang beragam sepanjang harinya, biasanya berkaitan dengan stimulasi dari lingkungan
Karakteristik Perkembangan Emosi Umur 1-2 Tahun
  • Menggunakan berbagai emosinya sendiri untuk mendatangkan reaksi emosi tertentu dari orang dewasa
  • Mulai menunjukkan usaha berkomunikasi untuk memelihara rasa amannya
  • Tersenyum terhadap bayangannya sendiri di cermin
  • Menggunakan kata-kata atau bahasa tubuh yang kompleks untuk mengungkapkan keinginan untuk berdekatan psikologis
  • Mulai suka bermain pura-pura sendian
  • Mulai secara terbuka menunjukkan gaya emosional
  • Mengungkapkan emosi melalui mimik  wajah
Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 2-3 Tahun
  • Secara suka rela mau untuk tidur siang atau istirahat
  • Mulai menunjukkan kemampuan untuk mengendalikan diri
  • Mulai menggunakan kata-kata atau gerakan yang kompleks untuk mengungkapkan perasaan atau keinginan
  • Mengungkapkan emosi melalui bermain pura-pura
  • Berintraksi dengan orang dewasa  secara hangat dan positif tetapi tidak terlalu tergantung
Karakteristik Perkembangan Emosi Anak Umur 3-4 Tahun
  • Mampu mengungkapkan perasaan atau emosinya secara verbal
  • Mampu memulihkan amarah atau mengamuk manjadi kooperetif dan tertata
  • Cenderung mengungkapkan ketidak sukaan secara verbal dari pada dengan tindakan agresif
  • Tidak takut berpisah dengan orang tuanya
  • Mengenali berbagai perasaan atau emosi orang lain
  • Pada sebagian besar waktunya mampu menunjukkan temperamen yang stabil dan patut
 
Peluang Bisnis Online

Like This